Senin, 12 Maret 2012

Kharisma Sebuah Karya

Zen Horakti

Apakah kalian punya buku favorit yang bisa membuat kalian membacanya berulang-ulang tanpa rasa bosan di hati?  Jika buku itu sudah bisa membuat kalian begitu, maka buku itu sudah punya kharisma yang kuat dan menempel di hati pembacanya.  Hingga membuat kita tidak bosan walaupun sudah dibaca berulang kali.

Sebuah karya sastra memang sebuah tantangan di mana penulis harus bisa membuat pembaca merasakan yang terjadi di dalam novel tersebut juga merasakan apa yang dirasakan karakter di dalam novel tersebut.  Misalnya saat memakan sebuah makanan, dan di situ karakter bilang "Wah, makanan ini enak sekali,"  apa yang dipikirkan pembaca adalah harus percaya dengan apa yang ditulis oleh penulis.  Nah, jika bisa membuat pembaca mengerti dan merasakan kejadian dalam novel maka itulah novel yang membekas di hari pembacanya.

Semua pasti punya bacaan yang seperti itu, bukan?  bacaan yang tak terlupakan karena terus dibaca padahal sudah hapal mati ceritanya.

Kalau Saya, tentu juga punya.  Untuk Novel Saya pilih The Melancholy Of Suzumiya Haruhi.  Kenapa? Karena novel ini menyajikan sebuah hal yang baru, walau konyol dalam novel ini menunjukkan bahwa seluruh dunia dipegang oleh seorang gadis bernama Suzumiya Haruhi yang punya kemampuan replacement atau lebih sering disebut Haruhism.  kemampuan itu adalah untuk menghapus sebuah hal dan menggantinya dengan hal yang dia mau seperti membalik telapak tangan.  Misalnya haruhi sudah bosan dengan dunia ini, maka dia akan menghancurkannya dan menggantinya dengan yang baru. Bisa dibilang Haruhi seperti Tuhan. karena itu semua teman-temannya berusaha agar Haruhi tidak stress.

Kalau Komik, Saya memilih Topeng Kaca.  Bisa aku bilang komik ini aja yang bisa membuatku membacanya terus-terusan padahal baru setengah jam yang lalu saya baca.  Kharisma dalam komik ini luar biasa.  Menceritakan Maya Katajima, seorang gadis muda yang punya kemampuan berakting luar biasa.  Jika dia sudah di atas panggung, dirinya berubah menjadi orang lain, dan setiap aktingnya mengundang rasa ingin tahu dan selalu mengejutkan. Penjelasan setting kisah, nuansa dalam komik sangat kental hingga membuat pembaca bisa merasakan sepenuhnya yang terjadi.  Contoh yang membuat aku kagum dengan topeng kaca adalah saat maya harus menjadi penderita tiga cacat, buta, bisu, dan tuli.

Saya mengatakan semua ini bukan berarti saya sudah mengerti dan bisa menulis seperti dua karya di atas.  Tapi, sebagai motivasi untuk kita semua.  Bahwa jika bisa membuat karya yang kita dikenang terus oleh pembaca, melekat di hati pembaca, bahkan bisa membuat pembaca mau membacanya berulang-ulang tanpa rasa bosan, itulah Karya yang berkharisma kuat.

Oke, sampai situ saja dulu.  Saya menulis ini untuk kita semua, terlebih untuk diri saya sendiri.  Saya akan berusaha untuk bisa menulis karya yang seperti itu.  Saya tidak akan kalah dan terus berusaha untuk berkarya dengan segenap kemampuanku.  Karena Saya juga ingin karya saya diingat sepanjang masa walau saya sudah wafat nanti.  Seperti karya Suzue Miuchi, Mangaka Topeng kaca.