Hai, boleh kenalan?
Apa reaksi
kalian jika tiba-tiba ada seorang cowok yang baru saja meng-add tapi sudah berani-beraninya
mengirimkan pesan seperti itu? Kalau aku nih ya, pertama aku diemin. Tapi kalau
dia terus menginbox seperti itu, maka langsung aku unfriend. Huahaha… #tertawajahat
Tapi kali ini,
sebentar… Bukan seorang cowok yang mengirimiku pesan seperti itu. Tapi seorang
ibu-ibu paruh baya. Wow! Oke, gak ada salahnya buat balas. Tentu saja dengan
nada yang sopan.
Beberapa menit
kemudian, percakapan terjadi. Bukan, bukan karena aku naksir ibu-ibu ini. So
plis, guys. -_- Tapi karena ternyata ibu ini berasal dari kota yang sama
denganku, yaitu Magelang. Percakapan berlanjut sampai ibu ini mengajukan sebuah
pertanyaan yang bikin aku kaget.
Sudah punya pacar atau calon suami?
Duarr! Kayak apa
tuh kagetnya guys? Kayak kesamber petir kali ya? #mainstream. Sekarang aku ragu
dengan identitas ibu ini. Apakah ternyata seorang cowok yang ada di balik akun
ini? Apakah ibu ini adalah seorang yang menyukai anak unyu sepertiku? Atau ibu
ini sedang mencari pembantu yang jomblo? Argh! So plis Cik, ngayal mulu kamu! -_-
Tanpa mengurangi
rasa hormatku pada ibu ini, aku menjawab pertanyaan beliau dengan nada yang
masih lemah lembut. Ditambah emoticon senyum tentunya. Hihihi…
Memangnya ada apa ya, Bu?
Jawaban yang gak
diduga pun datang.
Jawab jujur, Nak. Ibu tidak akan kecewa.
Tuh kan bener,
Ibu ini suka sama aku. Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Keparnoanku kian
menjadi. Hmm, apa aku unfriend aja ya
ibu ini? Tapi… kok gak sopan banget ya rasanya. Huft! Akhirnya, berani gak
berani, aku bales pesannya.
Jujur, Bu. Saya belum punya pacar apalagi
calon suami. Saya masih punya mimpi yang ingin saya kejar.
Akhirnya ibu ini
membalas…
Saya punya anak. Rencananya setelah lulus
S1, dia mau melanjutkan S2.
Oalah… akhirnya
aku mudeng arah pembicaraan ini. Ibu ini mau mencarikan jodoh buat anaknya. Bukan
suka sama aku yang unyu ini, atau pun sedang mencari pembantu yang jomblo. Syukur
deh. Eh bentar! Whaattt? Berarti aku mau dijadiin calon menantu ini. Apakah aku
memang menantu idaman? *pasang senyum paling manis
Tetapi saya baru mau lulus D1 lho Bu. Saya
juga belum berencana untuk menjalin hubungan ke arah sana, Bu.
Percakapan pun
tidak hanya terhenti sampai sana. Ibu ini memberitahuku latar belakang
keluarganya, dan aku pun memberi sedikit informasi tentang keluargaku. Satu kalimat
yang paling ngena yang aku dapet dari ibu ini adalah…
Jodoh itu di tangan Tuhan. Kalau kamu suka
sama anak Ibu, langsung saja dilamar. Biar tidak menimbulkan dosa. Ibu ingin
punya menantu yang solihah.
Setiap ibu
memang menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam hal jodoh. Sampai sekarang ibu ini masih terus menghubungiku lewat inbox. Terakhir
beliau minta nomer hp agar anaknya bisa menghubungiku. Tapi masih kutolak
dengan alasan anaknya belum pernah sama sekali berkenalan denganku.
Aku belum ingin
menjalani hubungan yang serius. Masih mau melanjutkan studi. Memiliki pasangan
hidup belum ada dalam checklist
impianku. Mungkin satu baris lagu milik She
ini bisa mewakili perasaanku.
No no no no tunggu dulu, cinta jangan
buru-buru…
Kalasan, 11 Juni 2014
18.16 WIB